Selasa, 08 Mei 2012

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA


SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
#Pemerintahan Orde Lama
l  Perekonomian tidak langsung berjalan dengan baik
l  Inflasi yang sangat tinggi melanda Indonesia.
l  Ada tiga mata uang yang berlaku saat itu, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
l   Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Selain itu kas negara kosong sebagai akibat dari eksploitasi para penjajah.
#Periode demokrasSelama dekade 1950an, pertumbuhan ekonomi rata-rata 7%.
l  Banyak partai politik yang bermunculan.
l  Perekonomian sebagian besar bergerak di bidang pertambangan, pertanian, distribusi, bank, dan transportasi yang padat modal dan dikuasai oleh asing.
l  Perekonomian lebih berorientasi pada ekspor karena akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). i parlementer/liberal (1950 – 1959)
#Periode demokrasi terpimpin (1959 – 1965)
l  Sistem demokrasi terpimpin bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, eonomi, maupun bidang-bidang lain. Hal ini sesuai dengan adanya dekrit presiden 5 Juli 1959
l  Tetapi keadaan ekonomi Indonesia masih mengalami keterpurukan hal ini dapat dilihat dari :
l  Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
# Perekonomian Indonesia pun membaik, Indonesia berhasil menjadi negara swasembada beras, angka kemiskinan menurun, adanya peningkatan pendidikan, penurunan angka kematian bayi, menekan jumlah pertumbuhan penduduk, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga menjalin hubungan dengan Negara barat dan menjadi anggota PBB, IMF, dan Bank Dunia.
#Pemerintahan Transisi (Habibie)
Bulan Juli 1997, krisis melanda Indonesia (kurs dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.650.) BI mengintervensi, namun tidak mampu sampai bulan maret 1998 kurs melemah sampai Rp 10.550 dan bahkan menembus angka Rp 11.000/US$
#Langkah konkrit untuk mengatasi krisis:
l  Penundaan proyek Rp 39 trilyun untuk mengimbangi keterbatasan anggaran Negara
l  BI melakukan intervensi ke bursa valas
l  Meminta bantuan IMF dengan memperoleh paket bantuan keuangan US$ 23 Milyar pada bulan Nopember 1997.
l  Mencabut ijin usaha 16 bank swasta yang tidak sehat
l   
# Januari 1998 pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepakatan (LOI) dengan IMF yang mencakup 50 butir kebijakan yang mencakup:
1. Kebijakan ekonomi makro (fiscal dan moneter) mencakup:
        penggunaan prinsip anggaran berimbang;
        pengurangan pengeluaran pemerintah seperti pengurangan subsidi BBM dan listrik;
        pembatalan proyek besar;
        dan peningkatan pendapatan pemerintah dengan mencabut semua fasilitas perpajakan, penangguhan PPN, pengenaan pajak tambahan terhadap bensin, memperbaiki audit PPN, dan memperbanyak obyek pajak
        2. Restrukturisasi sektor keuangan
        3. Reformasi struktural
       
Namun Bantuan GAGAL diberikan, karena pemerintah Indonesia tidak melaksanakan kesepakatan dengan IMF yang telah ditandatangani.
# Tambahan dalam kesepakatan baru  dengan IMF:
  1. Program stabilisasi perbankan untuk stabilisasi pasar uang dan mencegah hiperinflasi
  2. Restrukturisasi perbankan untuk penyehatan system perbankan nasional
  3. Reformasi structural
  4. Penyelesaian utang luar negeri dari pihak swasta
  5. Bantuan untuk masyarakat ekonomi lemah
#Pemerintahan Reformasi
(K.H. Abdurrahman Wahid)
Target utama pemerintah
  1. Memulihkan perekonomian nasional sesuai dengan harapan masyarakat dan investor
  2. Menuntaskan masalah KKN
  3. Menegakkan supremasi hukum
  4. Penegakkan hak asasi manusia
  5. Pengurangan peranan ABRI dalam politik
  6. Memperkuat NKRI (Penyelesaian disintegrasi bangsa)

#Pemerintahan Gotong Royong
(Megawati Sukarno Putri)
l  Presiden Abdurrahman Wahid digantikan posisinya oleh Megawati Soekarnoputri, pemulihan ekonomi dan penegakan hukum adalah prioritas yang utama. Mulai pertangahan 2001 SBI mencapai 17% dan bunga deposito mencapai 18%. Inflasi periode Juli – Juli 2001 13,5% dengan asumsi inflasi 9,4% setelah dilakukan revisi APBN. Pemerintah meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun
# Pemerintahan Indonesia Bersatu
( Susilo Bambang Yudhoyono)
l  Anggaran APBN untuk subsidi BBM dikurangi, hal ini menyebabkan harga BBM menjadi naik.
Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
l  Sebagai bentuk bantuan pemerintah akibat harga BBM dinaikan yaitu dengan diadakannya Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin.

Penduduk dan Ketenagakerjaan


Penduduk dan Ketenagakerjaan
Penduduk adalah :
Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih, dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
Rata-rata Pertumbuhan Penduduk adalah :
angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar.
Kepadatan Penduduk adalah :
Banyaknya penduduk per km persegi

Penduduk Usia Kerja :
Penduduk yang berumur 15 tahun ke atas
Angkatan kerja adalah :
Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan.
Ketenagakerjaan
Menurut Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, ditentukan bahwa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.

# JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010
       Jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010 melebihi angka proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 per tahun.
       “Dalam waktu kurang dari 50 tahun lagi jumlah penduduk kita akan meningkat dua kali lipat atau sekitar 475 hingga 500 juta jiwa,” kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief.
       “Secara kuantitas jumlah dan pertumbuhan penduduk di Indonesia masih cukup tinggi, bahkan terbesar keempat sedunia, namun secara kualitas masih tergolong rendah yakni berada pada posisi ke 108 dari 188 negara.”
       Pertumbuhan penduduk yang pesat merupakan akibat dari fertilitas yang tinggi akan menjadi sumber kemiskinan dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

# Kesempatan Kerja, Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja  berarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. atau
Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja).
Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja.

# Angkatan kerja (labour force) menurut
Prof.Soemitro Djojohadikusumo adalah
Sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut sumber daya manusia.
Usia Kerja  adalah suatu tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan menghasilkan pendapatannya sendiri. Usia kerja ini berkisar antara 15 sampai 55 tahun.
Selain penduduk dalam usia kerja, ada juga penduduk di luar usia kerja, yaitu di bawah usia kerja dan di atas usia kerja. Penduduk yang dimaksud yaitu anak-anak usia sekolah dasar dan yang sudah pensiun atau berusia lanjut.

# Penduduk dalam usia kerja yang termasuk angkatan kerja, dikelompokkan menjadi :
Tenaga Kerja (man power)  adalah bagian dari angkatan kerja yang berfungsi dan ikut serta dalam proses produksi serta menghasilkan barang atau jasa.
Pengangguran  (bukan tenaga kerja)  sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja secara tidak optimal.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam;
# Pengangguran Terbuka
(Open Unemployment
§  Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan.
§  Pengangguran ini terjadi karena :
- belum mendapat pekerjaan
- malas mencari pekerjaan
- atau malas bekerja.

# Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment
Pengangguran terselubung  yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena:
- seseorang yang bekerja tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal

# Setengah Menganggur
(Under Unemployment)
Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu.
Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari.
Misalnya seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya

#Sebab-sebab pengangguran dapat digolongkan menjadi 7 faktor yaitu:
1.       Pengangguran Friksional (Transisional).
Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yang berbeda.
2.       Pengangguran Struktural
Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian yang menyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.
3.       Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural
Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.
4.       Pengangguran Musiman (Seasonal)
Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada musim panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.
5.        Pengangguran Teknologi
Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat–alat teknologi yang semakin modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.
6.       Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah sehingga menimbulkan PHK.
7.        Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.

# Dampak Pengangguran
1. Menurunkan PDB
     Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya produk domestik bruto (PDB), sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan.
2. Menghambat Investasi
     Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun.
3.  Menurunkan daya beli masyarakat
       Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.


# Ditinjau dari Segi Sosial, pengangguran berdampak
1.       Perasaan rendah diri masy
2.       Gangguan keamanan dalam masyarakat, sehingga biaya sosial menjadi meningkat.
Maka, pada awal abad 21 badan PBB mengumpulkan kepala pemerintahan untuk menandatangani pembangunan milenium (MDGs) di New York. Tujuan MDGs adalah upaya penyelamatan bangsa (save nations

# Cara Mengatasi Pengangguran
Memperluas kesempatan kerja
Menurut Soemitro Djojohadikusumo, kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu:
1.       Pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya (yang dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja); mis; proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan dan jembatan.
# 2 Menurunkan jumlah angkatan kerja
cara nya : program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum.
2.       Meningkatkan kualitas angkatan kerja
  3 seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan kerja, mengikuti seminar dan lain-lain.

GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA



GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
o  Sejarah scr Kronologis - Historis
1. Masa sblm terjajah (sblm th 1600)
2. Masa Penjajahan (1600-1945)
3. Masa sblm 1966 (sejak merdeka)
4. Masa sesudah 1966 (orde baru)
Yang dibahas no.3 dan 4

Merdeka                                                     Mulai ORBA
   1945 ----------------------------------------------------------------1966
1.       Ekonomi Indonesia kurang menggembirakan
  1. Kebijakan ekonomi berubah-ubah
  2. Politik tidak stabil
  3. Pertumbuhan ekonomi hanya 1,9% (1960 – 1966)
  4. Defisit Anggaran Belanja membengkak
  5. Inflasi 33% - 40% (th 1958) dan trus naik s/d th 1966 inflasi mencapai puncak  650%
  6. Kebijakan anti Investasi Asing (perush Belanda) melalui      UU no.78/1958 à BEJ ditutup à Capital flight

2.       Selama Dasawarsa th 1950-an s/d 1960. Indonesia kehilangan Peranan pntg dlm perdagangan Internasional
o  Sbg produsen utama Gula à terlepas
o  Sbg produsen Karet Alam à ambil alih Malaysia
o  Export Kopra,Teh,Biji Kelapa Sawit, Lada & tembakau jauh lbh rendah dari sblmnya
Menekan Neraca Pembayaran
3.       Ditandai keadaan Perekonomian porak-poranda:
1.Tdk mampu bayar Utang LN jml > US$ 2 Miliar
2.Penerimaan ekspor hanya ½ dari pengeluaran utk Impor dan jasa
3.Tdk mampu kendalikan Anggaran Belanja dan pajak
4.Laju inflasi 30 - 50% per bulan
5.Buruknya kondisi prasana perekonomian serta kapasitas sektor industri & ekspor


Untuk mengatasinya perlu Kebijakan Ekonomi
o  Memerangi hiper inflasi
o  Mencukupkan stock bahan pangan (beras)
o  Merehabilitasi prasarana perekonomian
o  Meningkatkan ekspor
o  Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
o  Mengundang Investasi Asing

ERA PEMB. JANGKA PANJANG  I
REPELITA I (April 1969 s/d 1974)
àTrilogi Pembg.

-Trilogi Pembangunan:
1.  Stabilitas perekonomian
 2. Pertumbhan Ekonomi
 3. Pemerataan hasil Pembangunan)
REPELITA  II  (1974 – 1979) merubah prioritas:
1.       Pertumbuhan Ekonomi
2.       Pemerataan hasil Pembangunan
3.       Stabilitas perekonomian
REPELITA  III s/d VI  (1994 – 1999) rubah prioritas lg:
1.       Pemerataan hasil Pembangunan
2.       Pertumbuhan Ekonomi
Stabilitas perekonomian

Solusinya Pemerintah menempuh Kebijakan Makroekonomi yg drastis dan tegas dengan cara:
-a.Anggaran Belanja dihemat (pd th ’83 / ’84)
b.Pemrintah menambah hutang Luar Negeri
c.Menggalakkan ekspor komoditi & Non Migas
d.Membatasi import barang mewah
e.Mengurangi perjalanan ke Luar Negeri
f. Menggalakkan penggunaan produk dlm negeri
g.Mengurangi proyek2 sektor publik
h.Gaji PNS tdk naik
i. Pengurangan subsidi atas pupuk & pestisida
j. Harga BBM naik dg mengurangi subsidi
k.UU ttg perpajakan di perbaharui (th 1984)
l. Dilakukan deregulasi parsial sistem perbankan
m.Tingkat bunga bank ditentukan oleh pasar tdk ditentukan Bank Central
n. Sistem pagu (batas) kredit dihapus dlm rangka naikkan sektor Riil


GLOBALISASI
Ø  Adalah mendunianya kegiatan dan keterkaitan perekonomian
Ø  Kegiatan2 perekonomian bukan sekadar internasional tapi bahkan transnasional (meliputi perdagangan,keuangan, produksi sampai ke pemasaran bahkan sumber daya manusia).
Ø  Peristiwa ekonomi di sebuah negara dg cepat dan mudah merambat ke negara-negara lain.
Ø  Perush2 raksasa beroperasi menembus batas-batas negara, shg menyebabkan meningkatkan peredaran uang, modal, alih teknologi,cptnya distribusi hasil2 produksi scr global
Ø  Munculnya aliansi strategis antar perushaan sejenis shg muncul produk2 berstandar global
Ø  Keunggulan bisnis berdasar strategi keunggulan kompetitif (competitive advantage) mencari pangsa pasar seluas-luasnya
Ø  Globalisasi mengubah struktur perekonomian menjadi interdependensi (kesalingketergantungan) antarnegara semakin erat (baik antar negara maju juga negara berkembang)


Cara Negara menghadapi Globalisasi (termasuk Indonesia)
v  -Negara harus memiliki keunggulan kompetitif (produk unggulan dan bisa diterima di semua negara di dunia
v  Menawarkan kemudahan dan insentif kepada investor asing tdk menimbulkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy) serta menciptakan pasar domestik yang semakin luas
v  Memilih negara mitra-niaga yang cocok namun tidak meninggalkan jati diri dan kemandirian bangsa
v  Menyiapkan sumber daya manusia dan kemajuan teknologi yang handal
v  Dlm konteks manajemen pembangunan perencanaan pembangunan yg sentralistik di geser menjadi lebih desentralistik (otonomi daerah yang lebih luas)


Persoalan Pembangunan di Negara Berkembang
-Persoalan Pembangunan
1.       Kemisikinan
2.       Ketimpangan, ketidakmerataan, dan pola distribusi pendapatan
3.       Pengangguran & pertumbuhan penduduk
4.       Kerusakan Lingkungan
5.       Stagnasi pembng di daerah2 pedesaan
6.       Pendidikan
7.       Kesehatan (Lingk,Gizi brk,ibu hamil,properti)
8.       Utang Luar negeri yg terus melonjak
9.       Krisis Neraca pembayaran yg berlarut2

Kebijakan yang diambil
10.   1&2  Mendorong pertumbuhan ekonomi, ot-da, penciptaan lap.kerja,investasi,penangg.kemiskn
11.   3. Membatasi kelahiran (KB)
12.   4&5. Reboisasi (peremajaan kembali hutan) & Pembangunan daerah
13.   6. Anggaran Pendidikan ditambah
14.   7. UU Kesehatan (AMDAL)
15.   8. Pertumbuhan ekonomi
16.   9. Mendorong eksport,peningktn devisa

Mnrt M.Todaro; Masalah fundamental di Negara Dunia Ketiga (Afrika, Asia, Amerika Latin) adalah
1.       -Pertumbuhan Ekonomi
2.       Kemiskinan dan distribusi pendapatan
3.       Kependudukan
4.       Pengangguran
5.       Migrasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota)
6.       Urbanisasi (perpindahan penduduk dari kota ke desa)
7.       Teknologi produksi
8.       Pembangunan sektor Pertanian